Masih melanjut dari bagian satu, masih ada beberapa penyebab mobil kita boros BBM. Karenanya, pantengin terus ulasannya!
Spooring : 20%
Kondisi kaki-kaki depan yang tak terawat sering dianggap sepele. Padahal faktor pemboros BBM ada pada bagian ini. Posisi toe-in dan toe-out yang ngacomenjadi penyebab BBM boros hingga 20%. Ditambah lagi dengan kondisi ban yang tapaknya sudah habis sebelah.
Lakukan perawatan spooring dan balancing paling tidak 3 bulan sekali untuk memastikan tapak ban dan posisi roda selalu dalam alignment yang tepat. “Selain pemborosan juga membuat komponen seperti sokbreker dan ban berumur lebih pendek,” terang Michael Andries dari M-Tuning di Pondok Cabe, Jaksel.
Pelumas : 1%
Salah memilih pelumas mesin juga mengkontribusi pemborosan BBM hingga 1%. Ilustrasi gampang, bila spesifikasi mobil mengharuskan pelumas SAE 20W-40 tetapi mesin diisi oli dengan viskositas SAE 20W-50 atau 10W-60.
Disarankan memakai pelumas yang sesuai dengan standar pabrik. “Beda merek masih tidak apa-apa, asal jangan beda viskositas,” urai Handoko dari Graha Sakti di sentra onderdil Duta Mas, Fatmawati. Telat ganti oli juga berefek sama.
AC : 15%
Perangkat AC (air conditioner) sudah keharusan di kota besar dengan tingkat polusi tinggi. Sekadar informasi, AC menyumbang pemborosan BBM 15% pada pemakaian stop and go. Terlebih besutan lawas mengandalkan kompresor piston.
Bila harus memakai AC saat perjalanan, posisikan tuas thermostat switch di ½ atau ¾ agar kompresor bisa ‘istirahat’ saat kabin sudah dingin. “Posisi full memaksa kompresor tak berhenti bekerja,” jelas Mamat dari Lin Karya.
Overweight : 2%
Bila Anda termasuk orang yang sangat produktif dan selalu membawa banyak barang, sebaiknya berhati-hati. Sebab, besutan yang kelebihan bobot alias overweight bisa membuat konsumsi lebih boros antara 1-2%.
Dari beberapa riset, barang tambahan seberat 50 kg akan menuai pemborosan sekitar 2% untuk perjalanan stop and go. Bisa dibayangkan total bobot bila barang di bagasi seperti tas golf lengkap, kotak kunci-kunci, boks audio dan tangki BBM full tank membebani laju mobil.
Perilaku Mengemudi : 20%
Faktor yang satu ini juga seringkali dianggap remeh karena berawal dari perilaku atau kebiasaan sejak bisa membawa mobil. Kebiasaan menyetir yang buruk bisa menyumbangkan pemborosan hingga 20%.
Sebutlah hal kecil seperti kebiasaan injak pedal gas sebelum mematikan mesin atau jack-rabbit start (menginjak pedal gas dalam-dalam saat menjalankan mobil pada posisi ban terdiam). “Gaya supir angkot nguber setoran harus dihindari,” kelakar Noviyanto, kepala bengkel Tunas Toyota Cawang.
(mobil.otomotifnet.com)
Spooring : 20%
Kondisi kaki-kaki depan yang tak terawat sering dianggap sepele. Padahal faktor pemboros BBM ada pada bagian ini. Posisi toe-in dan toe-out yang ngacomenjadi penyebab BBM boros hingga 20%. Ditambah lagi dengan kondisi ban yang tapaknya sudah habis sebelah.
Lakukan perawatan spooring dan balancing paling tidak 3 bulan sekali untuk memastikan tapak ban dan posisi roda selalu dalam alignment yang tepat. “Selain pemborosan juga membuat komponen seperti sokbreker dan ban berumur lebih pendek,” terang Michael Andries dari M-Tuning di Pondok Cabe, Jaksel.
Pelumas : 1%
Salah memilih pelumas mesin juga mengkontribusi pemborosan BBM hingga 1%. Ilustrasi gampang, bila spesifikasi mobil mengharuskan pelumas SAE 20W-40 tetapi mesin diisi oli dengan viskositas SAE 20W-50 atau 10W-60.
Disarankan memakai pelumas yang sesuai dengan standar pabrik. “Beda merek masih tidak apa-apa, asal jangan beda viskositas,” urai Handoko dari Graha Sakti di sentra onderdil Duta Mas, Fatmawati. Telat ganti oli juga berefek sama.
AC : 15%
Perangkat AC (air conditioner) sudah keharusan di kota besar dengan tingkat polusi tinggi. Sekadar informasi, AC menyumbang pemborosan BBM 15% pada pemakaian stop and go. Terlebih besutan lawas mengandalkan kompresor piston.
Bila harus memakai AC saat perjalanan, posisikan tuas thermostat switch di ½ atau ¾ agar kompresor bisa ‘istirahat’ saat kabin sudah dingin. “Posisi full memaksa kompresor tak berhenti bekerja,” jelas Mamat dari Lin Karya.
Overweight : 2%
Bila Anda termasuk orang yang sangat produktif dan selalu membawa banyak barang, sebaiknya berhati-hati. Sebab, besutan yang kelebihan bobot alias overweight bisa membuat konsumsi lebih boros antara 1-2%.
Dari beberapa riset, barang tambahan seberat 50 kg akan menuai pemborosan sekitar 2% untuk perjalanan stop and go. Bisa dibayangkan total bobot bila barang di bagasi seperti tas golf lengkap, kotak kunci-kunci, boks audio dan tangki BBM full tank membebani laju mobil.
Perilaku Mengemudi : 20%
Faktor yang satu ini juga seringkali dianggap remeh karena berawal dari perilaku atau kebiasaan sejak bisa membawa mobil. Kebiasaan menyetir yang buruk bisa menyumbangkan pemborosan hingga 20%.
Sebutlah hal kecil seperti kebiasaan injak pedal gas sebelum mematikan mesin atau jack-rabbit start (menginjak pedal gas dalam-dalam saat menjalankan mobil pada posisi ban terdiam). “Gaya supir angkot nguber setoran harus dihindari,” kelakar Noviyanto, kepala bengkel Tunas Toyota Cawang.
(mobil.otomotifnet.com)
0 komentar:
Posting Komentar