Konsumsi BBM di besutan kesayangan ibarat pencuri yang beraksi di malam hari. Pemilik mobil yang ketahuan lengah sedikit saja, bisa membuat konsumsi lebih boros dari biasanya karena performa mobil yang tidak terjaga.
Tanpa ada maksud menakuti-nakuti, pada kenyataannya kondisi mobil sangat berbanding lurus dengan pemakaian BBM itu sendiri. Malah, beberapa riset sudah mengklaimnya dalam angka persentase.
Apalagi, awal Februari ini ada kenaikkan banderol Pertamax Plus dan Pertamax menjadi Rp 8.450 dan Rp 8.050. Bisa dibayangkan uang transport yang akan terbuang percuma lantaran pemborosan yang tidak terduga.
Artinya bila setiap bagian atau komponen mobil yang tidak terjaga staminanya, akan mengkontribusi pemborosan BBM antara 3-15%. Bisa dibayangkan bila sebuah besutan dibiarkan apa adanya alias tidak terawat.
Hal ini juga berlaku untuk perilaku mengemudi, bobot overweight, salah pelumas hingga perlakuan salah seperti kebiasaan terlalu lama memanaskan mobil di pagi hari. Jika ditotal, pemborosan BBM mencapai 95% dari jumlah konsumsi yang seharusnya.
Bila rekomendasi pabrik, besutan kesayangan memiliki konsumsi 12 Km : 1 liter, namun karena terjadi pemborosan hingga 95% menjadi tinggal 1,2 Km : 1. Masa iya sih?Coba saja Anda hitung total persentase boros yang diakibatkan beberapa kondisi di bawah ini seperti hasil survey Department of Transportation, Amrik.
Tanpa ada maksud menakuti-nakuti, pada kenyataannya kondisi mobil sangat berbanding lurus dengan pemakaian BBM itu sendiri. Malah, beberapa riset sudah mengklaimnya dalam angka persentase.
Apalagi, awal Februari ini ada kenaikkan banderol Pertamax Plus dan Pertamax menjadi Rp 8.450 dan Rp 8.050. Bisa dibayangkan uang transport yang akan terbuang percuma lantaran pemborosan yang tidak terduga.
Artinya bila setiap bagian atau komponen mobil yang tidak terjaga staminanya, akan mengkontribusi pemborosan BBM antara 3-15%. Bisa dibayangkan bila sebuah besutan dibiarkan apa adanya alias tidak terawat.
Hal ini juga berlaku untuk perilaku mengemudi, bobot overweight, salah pelumas hingga perlakuan salah seperti kebiasaan terlalu lama memanaskan mobil di pagi hari. Jika ditotal, pemborosan BBM mencapai 95% dari jumlah konsumsi yang seharusnya.
Bila rekomendasi pabrik, besutan kesayangan memiliki konsumsi 12 Km : 1 liter, namun karena terjadi pemborosan hingga 95% menjadi tinggal 1,2 Km : 1. Masa iya sih?Coba saja Anda hitung total persentase boros yang diakibatkan beberapa kondisi di bawah ini seperti hasil survey Department of Transportation, Amrik.
Berikut 10 hal penyebab BBM konsumsi mobil menjadi boros :
Salah satu hal yang kerap dilakukan supir atau pemilik mobil di pagi hari. Memanaskan mobil dalam waktu terlalu lama (di atas 5 menit) ikut membuang bahan bakar dengan percuma. Apalagi kalau pemanasan disambi mencuci mobil.
Memanaskan mesin cukup 1 menit, itu pun terbilang lama karena selama 60 detik pelumasan diklaim sudah merata ke seluruh bagian mesin. Persentase pemborosan BBM antara 1-5% hanya karena ritual memanaskan mobil yang salah.
Kelistrikan : 15%
Tak bisa dipungkiri, mobil dengan sistem audio dan penerangan ber-watt besar akan menambah kenyamanan dan keamanan dalam perjalanan. Tetapi jangan lupa, semuanya mengandalkan kelistrikan dalam jumlah besar.
Alternator akan bekerja lebih berat dari biasanya karena suplai setrum dari aki lebih cepat habis akibat pemakaian peranti kelistrikan dalam jumlah ekstra tadi. Tenaga mesin akan drop yang memaksa driver menginjak pedal gas lebih dalam. Pemborosan akan terjadi dengan rentang antara 10-15%.
Alternator akan bekerja lebih berat dari biasanya karena suplai setrum dari aki lebih cepat habis akibat pemakaian peranti kelistrikan dalam jumlah ekstra tadi. Tenaga mesin akan drop yang memaksa driver menginjak pedal gas lebih dalam. Pemborosan akan terjadi dengan rentang antara 10-15%.
Mesin : 4%
Tak bisa dipungkiri, pemborosan paling besar terjadi pada bagian mesin karena berhubungan langsung dengan BBM. Kondisi mesin yang kurang fit karena telat tune-up atau filter udara yang kotor bisa membuat BBM lebih boros hingga 4%.
Makanya ATPM concern dengan perawatan berkala seperti tune-up dan servis rutin. “Kondisi mesin yang fit selain bisa menghemat BBM juga memperpanjang usia pakai hingga tahunan,” jelas Noviyanto dari Tunas Toyota Cawang.
Makanya ATPM concern dengan perawatan berkala seperti tune-up dan servis rutin. “Kondisi mesin yang fit selain bisa menghemat BBM juga memperpanjang usia pakai hingga tahunan,” jelas Noviyanto dari Tunas Toyota Cawang.
Ban : 3%
Komponen mobil yang paling terlewat karena tak memberikan indikasi secara nyata. Tetapi ban yang ‘kurang angin’ ternyata bisa memberikan kontribusi pemborosan hingga 3%. Angka yang cukup mengganggu bila terjadi dalam kurun waktu cukup lama.
Makanya, jangan segan melakukan pemeriksaan tekanan ban setiap seminggu sekali di tukang ban atau SPBU. Bisa juga lakukan pemeriksaan sendiri dengan membeli air pressure meter.
Drag Coefficient : 10%
Seringkali pemilik mobil salah kaprah. Demi menghemat BBM, AC dimatikan dan kaca jendela dibuka lebar-lebar. Padahal kecepatan mobil cukup tinggi karena sedang menggeber besutan di jalan tol.
Air drag yang terjadi karena angin masuk ke dalam kabin penumpang justru membuat konsumsi bahan bakar lebih boros hingga 10%. Cara gampang tanpa mengurangi drag coefficient adalah dengan mengubah posisi ventilasi udara agar angin dari luar bisa masuk ke dalam kabin.
Drag Coefficient : 10%
Seringkali pemilik mobil salah kaprah. Demi menghemat BBM, AC dimatikan dan kaca jendela dibuka lebar-lebar. Padahal kecepatan mobil cukup tinggi karena sedang menggeber besutan di jalan tol.
Air drag yang terjadi karena angin masuk ke dalam kabin penumpang justru membuat konsumsi bahan bakar lebih boros hingga 10%. Cara gampang tanpa mengurangi drag coefficient adalah dengan mengubah posisi ventilasi udara agar angin dari luar bisa masuk ke dalam kabin.
(mobil.otomotifnet.com)
0 komentar:
Posting Komentar